Arang Bambu
Arang bambu diproses dengan sistem yang dikenal dengan pyrolisis yakni pembakaran yang bertujuan untuk menghilangkan kadar air, sekaligus menjadikan bambu sebagai material karbon.
Proses pembuatan
arang bambu dapat dilakukan sebagaimana pembuatan arang kayu. Hanya saja untuk
mendapatkan arang bambu dengan kualitas baik, waktu pembakaran dan suhunya
harus di atur sedemikian rupa, jika terlalu panas atau kurang panas maka akan
menghasilkan arang dengan kualitas rendah. Jika diproduksi dengan benar, arang
bambu dapat menyaingi kualitas arang dari bahan kayu mangrove yang banyak
digunakan saat ini.
Produk arang sendiri dapat digunakan
untuk banyak hal, mulai dari produk kesehatan (karbon aktif), penyaring air,
hingga untuk bahan bakar. Arang dari bahan bambu memiliki keunggulan karena
memiliki struktur mikro yang luar biasa, dengan banyak poros. Membuatnya lebih
efektif sebagai penetralisir air minum dan menjadi bahan bakar yang jauh lebih
efektif dibandingkan dengan kayu. Bahkan ketika diaktivasi, arang bambu akan
semakin efektif dan baik untuk pembakaran.
Selain produk akhir berupa arang atau
karbon aktif, proses pembuatan arang bambu juga dapat menghasilkan produk
sampingan yang bernilai ekonomi tinggi, berupa cuka bambu. Cuka bambu sangat
digemari karena aromanya yang khas. Secara lebih luas, cuka bambu dapat
diproses lagi menjadi bahan kosmetik, insektisida, deodoran dan pertanian. Cuka
dari bambu memiliki lebih dari 400 senyawa berbeda yang dapat menghilangkan
bau, membunuh bakteri, dan menjaga kesehatan kulit.