Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Update Terbaru

Air Asap Arang Bambu untuk Kesehatan

ASAP arang yang tak digunakan di negara kita katanya benar-benar berguna untuk kesehatan. Setidaknya itu dilakukan  masyarakat Jepang. Dengan cara, asap ditampung dan disuling airnya.  Air asap itulah yang digunakan untuk kesehatan. 

Ikuko Fukkazawa, Chief Manager Fukuyi Co Ltd, menuturkan air suling dari asap arang untuk mengobati penderita  penyakit radang tenggorokan, kencing manis, dan berbagai penyakit jantung. Manfaat air suling itu juga sudah diteliti para ahli di  negara itu. Maka jangan heran jika Jepang kini mengimpor air asap arang dari CV Setia Fukuyu Utama, Pekalongan.


Sayang, perusahaan itu tak bisa mengekspor banyak. Sebab, ekspor air asap arang bukan usaha pokok. Melainkan, usaha tambahan dari ekspor arang. 

''Setiap membuat arang, kami menampung asapnya dan kami suling airnya. Jadi kami tak khusus memproduksi air asap, meski  sebenarnya sangat disenangi masyarakat Jepang,'' kata Direktur,  Setiyono.

Karena barang yang diekspor itu sedikit, pembeli di sana rebutan.''Pernah kami mengirimkan ke pembeli lain. Setelah pembelisebelumnya mengetahui, dia pesan kepada saya jangan  memberikan ke orang lain,'' katanya.

Namun dia belum mengetahui apa yang terkandung dalam air asap itu.Kata orang Jepang, manfaatnya besar sekali untuk kesehatan. Karenaitu dia pernah mengirimkan ke laboratorium di Jakarta agar kadar air asap itu diteliti. 

Namun, laborat menolak karena tak jelas yang harus  diteliti. ''Karena itu hingga kini saya hanya mengetahui dari rasanya yang  masam, sedangkan kadar yang lain belum tahu,'' kata Setiyono.

Tanpa Merek  Dia mengakui mengekspor air asap tanpa merek. Air itu dia  jual ke Jepang dengan label negara tersebut. Dia pun belum  mendaftarkan hak ciptanya. Bagaimana perkembangannya, kata dia, masih 
dalam pemikiran.

Dia menuturkan masyarakat Jepang menganggap arang sangat penting. Terbukti, selain mengambil asapnya untuk  pengobatan, mereka juga menggunakan arang untuk berbagai kepentingan.  Antara lain sebagai bahan bangunan tembok, pupuk, dan penyedap  minuman.
''Aneh memang. Tapi itulah kenyataan perkembangan terakhir masyarakat Jepang.'' 

Karena itu perusahaannya selalu mengirim arang bambu ke Jepang.
''Perusahaan saya merupakan satu-satunya pengekspor arang  bambu ke Negara Sakura,'' ujar dia, yang didampingi Ikuko saat  peresmian CV Setia Fukuyu Utama di Slamar, Kota Pekalongan, kemarin.

Arang yang diekspor ke Jepang, kata Setiyono, berbeda-beda  sesuai dengan kegunaan masing-masing. Misalnya untuk bangunan  dibuat arang paling besar berukuran 15 cm. Arang itu dibungkus 
kertas yang disediakan pembeli dari Jepang berbentuk kotak-kotak 
berukuran 40 cm x 40 cm setebal sekitar 5 cm.

Arang itu oleh masyarakat Jepang dipasang di tengah-tengah  tembok rumah. Bagian tengah setiap tembok dipasangi banyak arang.  Hal itu untuk menjaga tingkat kekeringan ruangan. ''Dengan arang  ruangan akan menyehatkan,'' kata Ikuko. Dia juga mengirimkan arang bambu berbentuk serbuk untuk  pupuk
pertanian. Pupuk arang lebih menjaga lingkungan ketimbang  pupuk kimia. 

''Karena itu arang untuk pupuk berkembang di Jepang,''  kata Setiyono, yang sudah beberapa kali ke Jepang. Selain mengekspor  arang, air asap, dia juga mengekspor ikan.

Mendengar penjelasan Setiyono tentang kesenangan masyarakat Jepang itu, Wali Kota dan para tamu saat meninjau gudang  peresmian pabrik itu sama-sama tertawa. Sebab, ternyata masyarakat  Jepang memanfaatkan arang untuk berbagai keperluan. 

''Ada warga menyelupkan arang ke dalam teh. Bahkan saat  menanak nasi di tengah diberi arang. Mereka menganggap itu enak,''  kata dia, disambut tawa hadirin. 

Ekspor Arang 
Dia menuturkan menggeluti ekspor arang sejak Juli 1998. Sampai kini dia sudah mengekspor arang bambu 365 ton senilai Rp 1,4  milyar. Itu saja tak bisa dia kerjakan sendiri, tapi dikerjakan 26  perajin dari
Pekalongan, Purbalingga, Purwokerto, Magelang, Ngawi, dan  Tegal. Kapastitas produksi 24 ton per bulan yang dapat diangkut  dua mobil kontainer. Harga arang bambu di Jepang 50 yen per liter  atau sekitar
Rp 4.000, sedangkan air asap 125 yen atau sekitar Rp 9.000. 

Arang bambu dipilih, kata Ikuko, karena Indonesia memiliki  banyak bambu. Bambu juga cepat berkembang, sehingga jika ditebang  dalamwaktu relatif singkat tumbuh kembali. Dengan demikian, tak 
akan merusak lingkungan.

Sesuatu hal yang tidak dianggap di negara kita teryata bermanfaat banget di negara orang sampe mereka rela antri dan boking jauh-jauh hari untuk bisa mendapatkan asap arang bambu karena tauh akan manfaat yang terkandung di dalamnya sangat luar biasa.